April 2004, ketika ANTEVE memberi penghargaan “Women of the Year“ kepada perempuan bernama asli Saur Marlina Manurung ini, ia mulai santer dibicarakan. Apalagi ketika Oktober kemudian majalah TIME Asia menobatkannya sebagai salah satu “TIME Asia’s Heroes”, mata Indonesia pun terbuka.Butet lantas dipuji, disanjung dan ada pula yang mengklaim, Butet adalah Kartini jaman sekarang. Dan 5 Januari kemarin, ketika Butet mempresentasikan bukunya “SOKOLA RIMBA,” di ruang sidang perpustakaan Universitas Sumatra Utara, Selasa (5/2), ia disanjung lagi (bahkan) bagaikan selebritis.
Ya, Butet adalah sosok yang inspiratif dengan apa yang telah ia lakukan. Bahkan, seorang Presiden Susilo Bambang Yudoyono pun tak begitu saja menutup mata pada spirit kepahlawan Butet, perempuan kelahiran Jakarta, 12 Februari 1976 itu.
Dalam artikelnya, The Making of a Hero, yang diterbitkan di majalah TIME Asia, edisi 3 Oktober 2005, Presiden SBY mengawali tulisannya dengan kalimat: “Every society needs heroes. And every society has them. The reason we don’t often see them is because we don’t bother to look.” Setiap masyarakat membutuhkan figur pahlawan. Dan setiap komunitas sebenarnya memilikinya. Hanya saja kita sering mengabaikannya, itu karena kita sering menutup mata padanya.
Apa yang dilakukan Butet setidaknya juga telah menginspirasinya kembali untuk melahirkan “SOKOLA RIMBA”, buku “diary” yang ditulis Butet berdasarkan pengalamannya selama mengabdi di bagi komunitas Orang Rimba di pedalaman Bukit Dua Belas Jambi.
Buku setebal 250 halaman yang ia rangkum selama rentang waktu enam tahun ini, selain banyak bercerita dari sudut pandang Butet sebagai pendidik dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, juga menceritakan kultur Orang Rimba yang kerap dianggap bodoh, miskin, primitif dan stereotip negatif lainnya.
“Padahal, mereka sebenarnya memiliki kehidupan sendiri yang sama sekali jauh dari stereotip itu,” kata Butet. “Orang sering menyebut mereka (Orang Rimba) Kubu, padahal arti Kubu sebenarnya memiliki kesan merendahkan,” jelas Butet lagi. Baca entri selengkapnya »